Salam Peternakan

Minggu, 09 Maret 2014

Pauh Bangkit Berdaya Farm

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN BETERNAK AYAM KAMPUNG PEDAGING
Oleh : Zulhaqqi, Etoser Padang 2011

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak.

 Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Sebagai contoh diwilayah Medan dan sekitarnya banyak penjual nasi goreng , burger, martabak daging, roti dan sebagainya yang membutuhkan daging ayam yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak peternak ayam eropa yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut.
Dalam rangka memanfaatkan peluang ini, penulis mencoba mendirikan sebuah usaha beternak ayam pedaging yang diberi nama Pauh Berjaya Farm.


B. Identifikasi Masalah
Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam pedaging, namun kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha dalam membentuk usaha, membina serta mengembangkan usaha, selain itu, mereka kurang sukses karena mereka tidak memiliki sikap-sikap wirausahawan yang baik dan tangguh. Maka dari itu agar kita bisa sukses dalam berwira usaha kita harus melaksanakan konsep-konsep dasar berusaha dan memiliki sikap wirausahawan yang baik serta sabar dan ulet dalam berwirausaha.

Adapun faktor-faktor yang dapat mendukung maupun menghambat usaha ini adalah :

1. Faktor Pendukung
Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan. Memberikan pendapatan atau keuntungan yang cukup besar. Permintaan daging ayam selalu meningkat. Pemeliharaan yang tidak memerlukan modal yang besar dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Peluang pasar yang besar untuk pemasaran. Tidak memerlukan waktu yang begitu lama untuk setiap kali panen. Dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain

2. Faktor Penghambat
Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing. Bila ayam terserang penyakit atau stres sulit untuk dipulihkan. Memerlukan keahlian dan keuletan yang lebih dalam mengenai beternak ayam pedaging.
Cukup sulit mendapatkan ayam pedaging yang bagus. Prospek usaha beternak ayam Pedaging di Pauh masih mempunyai peluang yang cukup besar, dilihat dari tingkat pemanfaatan potensi pemeliharaan serta adanya permintaan dari warung makan atau restoran yang semakin merebak. Dapat dilihat dari nilai ekonomisnya, karena itu kualitas ayam sangat menentukan untuk mendapat tujuan yang diharapkan.

C. Batasan Masalah
Sebenarnya ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun penulis memilih usaha beternak ayam kampung pedaging karena usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil. Karena hal-hal inilah, penulis sebagai pemula dalam dunia usaha berharap dapat menjalankan usaha ini dengan sukses.

D. Tujuan

Tujuan dari usaha pemeliharaan ayam kampung pedaging ini adalah:

1. Dapat melakukan usaha pemeliharaan ayam pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
2. Dapat memasarkan Daging ayam dengan baik.
3. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.
4. Dengan usaha ini pengalaman dan penghasilan dapat bertambah


PEMBAHASAN

A. Sarana dan Prasarana:
a.1. Lokasi
Lokasi tempat usaha ini berada dekat dengan rumah warga, sehingga mudah dalam melakukan kontrol kandang dan pakan.
a.2. Kandang
Kandang terbuat dari material alam, seperti kayu, bambu dan rumbio sebagai atapnya. Sehingga dapat meminimalisir biaya kandang.

B. Ketersediaan SDM
Usaha ini merupakan program hibah dari Dompet Dhuafa Singgalang sebagai bentuk penyaluran dana hibah kepada satu kelompok yang berjumlah enam orang di Kec. Pauh. Masing-masing individu dalam kelompok usaha ini sudah berkeluarga. Jadi, usaha ini sepenuhnya dikelola oleh keluarga, maka ketersediaan SDM sudah dapat terpenuhi dengan ketersediaan anggota keluarga.
C. Sistem Manajemen Usaha
Melihat usaha ini dikelola oleh keluarga, maka sistem manajemen diatur berdasarkan musyawarah secara kekeluargaan
D. Sistem Pelaksanaan Usaha
Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran dengan modal awal Rp 6.698.000,-. Dari enam anggota dapat kita hitung secara keseluruhan pengeluaran dari usaha ini:
a. Pengeluaran
1). Modal tetap, meliputi:
a. Kandang ayam ukuran 1,5 m × 1 x 1,6 m : 6 buah :Rp.1.800.000
b. Tempat minum ayam : 12 buah :Rp.90.000,-
c. Tempat makan ayam : 12 buah :Rp..72.000,-
d. Instalasi Listrik : 6 buah :Rp.300.000,-
Jumlah : Rp 2.262.000

2). Modal tidak tetap, meliputi:
a. Pembelian anak ayam sebanyak 48 ayam 1 ekor harganya Rp. 40.000 , Rp 40.000 x 48 = Rp 1.920.000
b. pembelian ayam jantan sebanyak 12 ekor 1 ekor harganya Rp. 65.000, Rp 65.000 x 12 = Rp 780.000
b. Pembelian pakan untuk bulan pertama (dedak dan jagung ), dedak ( Rp 2.500/kg), jadi harga pakan total dalam bulan pertama = (0.4 kg x 30 hari x 60 ekor x Rp 2.500)= Rp 1.800.000,-
Pakan untuk bulan kedua tetap sama seperti bulan pertama, jadi total biaya pakan selama dua bulan adalah = 2 x Rp 1.800.000=  Rp 3.600.000

c. Pembelian obat-obatan : Rp.250.000,-

Jumlah : Rp 6.550.000,-
Total pengeluaran modal tetap dan modal tak tetap = Rp 2.262.000 + Rp 6.550.000 = Rp 8.812.000,-
3) Biaya tak terduga
 biaya tak terduga dianggarkan sekitar 5 % dari total pengeluaran, yaitu penjumlahan dari modal tewtap dan modal tak tetap.
Biaya tak terduga digunakan untuk
·         Fluktuasi harga pakan yang selalu meningkat
·         Reparasi kandang
biaya tak terduga 10 % total biaya pengeluaran = 5 % x Rp 8.812.000,- = Rp 440.600
Jadi total biaya yang dikeluarkan adalah = Modal awal – ( modal tetap + modal tak tetap + 
Sisa modal = Modal awal – total pengeluaran = Rp 10.000.000 – (Rp  8.812.000 + Rp 440.600 ) = Rp 10.000.000,- - Rp 9.252.600 = Rp 747.400

b. Pemasukan
1). Hasil penjualan daging ayam setelah dua bulan.
untuk ayam betina
5x48 = 240 ekor , selama 2 bulan

240
c. Keuntungan

PENUTUP

Kesimpulan

- Beternak ayam pedaging memberikan keuntungan yang lumayan besar.
- Beternak ayam yang tidak memerlukan modal yang cukup besar.
- Pemeliharaan akan ayam pedaging yang tidak begitu sulit untuk dilaksanakan.
- Beternak ayam pedaging tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
- Wirausaha dibidang pemeliharaan ayam pedaging memiliki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar